Pertemuan PKK bulan ini spesial, karena kedatangan tamu Chef Jazuli yang akan membagi resep untuk Stunting.
Perbaikan gizi anak stunting dari kader Posyandu dilakukan melalui berbagai upaya, termasuk penyuluhan, pemberian makanan tambahan, pemantauan pertumbuhan, dan koordinasi dengan tenaga kesehatan. Kader Posyandu berperan penting dalam memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang, ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi.
Peran Kader Posyandu dalam Perbaikan Gizi Anak Stunting:
Penyuluhan dan Edukasi:
Kader memberikan informasi kepada orang tua tentang pentingnya gizi seimbang, menyusui eksklusif, dan memberikan MPASI yang kaya protein hewani.
Pemantauan Pertumbuhan:
Kader secara rutin memantau pertumbuhan anak, termasuk tinggi badan dan berat badan, serta mencatatnya dalam buku KMS (Kartu Menuju Sehat).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT):
Kader memberikan PMT kepada anak-anak yang mengalami stunting atau berisiko stunting, biasanya dalam bentuk makanan bergizi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Pendampingan dan Konseling:
Kader mendampingi orang tua dalam memberikan perawatan dan asupan gizi yang tepat untuk anak-anak mereka, serta memberikan konseling jika diperlukan.
Koordinasi dengan Tenaga Kesehatan:
Kader Posyandu berkoordinasi dengan bidan desa, petugas kesehatan, dan pihak terkait lainnya untuk penanganan stunting, termasuk rujukan jika ada masalah kesehatan yang lebih serius.
Pencatatan dan Pelaporan:
Kader mencatat semua kegiatan yang dilakukan terkait penanganan stunting dan melaporkannya kepada pihak terkait untuk memantau perkembangan program.
Contoh Kegiatan:
Penyuluhan di Posyandu:
Kader memberikan informasi tentang pentingnya gizi seimbang, ASI eksklusif, dan MPASI, serta cara mencegah stunting.
Pemberian PMT:
Kader memberikan makanan tambahan seperti bubur kacang hijau, telur rebus, atau makanan bergizi lainnya kepada anak-anak stunting.
Pemantauan Pertumbuhan:
Kader menimbang dan mengukur tinggi badan anak secara rutin untuk memantau perkembangannya.
Pelatihan Kader:
Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penanganan stunting, termasuk cara pengukuran antropometri, pemberian PMT, dan digitalisasi data posyandu.
Pentingnya Peran Kader:
Kader Posyandu berperan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting karena mereka adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dan keluarga. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, kader dapat memberikan informasi yang tepat, memantau perkembangan anak, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Tantangan dan Solusi:
Keterbatasan Sumber Daya:
Beberapa Posyandu mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya dalam memberikan PMT atau pelatihan bagi kader.
Kurangnya Partisipasi Masyarakat:
Beberapa orang tua mungkin kurang aktif dalam membawa anak ke Posyandu atau mengikuti kegiatan penyuluhan.
Peningkatan koordinasi antara Posyandu, Puskesmas, dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan ketersediaan sumber daya dan dukungan yang cukup. Selain itu, edukasi dan pendekatan yang lebih persuasif kepada masyarakat juga diperlukan untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam program pencegahan stunting, menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Selengkapnya